Minggu, 06 Oktober 2013

TARIAN BALI YANG TERKENAL DI DUNIA

        Bali Pulau Dewata yang terkenal di seluruh dunia, dari segi budaya serta adat istiadatnya yang menarik berbagai pelancong dari seluruh dunia. Salah satu budaya Bali yang cukup terkenal ialah tarian Balinya. Banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk mempelajari tarian-tarian Bali. Berikut 3 jenis tarian Bali yang dikenal di seluruh dunia.

1. Tari Pendet

        Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadah bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang biasa dipentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi tarian ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Tari Pendet hingga saat ini menjadi tontonan wajib wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.

2. Tari Kecak

        Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan Kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sigriwa. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Hingga saat ini tari Kecak menjadi tarian yang di kenal dunia lawat ciri khasnya yang tidak ada di negara manapun.

3. Tari Legong 

        Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas. Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.

Sumber:

Ulasan Menurut Penulis
        Negara kita, Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam dan budaya. Tentu kita bangga menjadi orang Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tidak dimiliki oleh negara manapun. Misalnya saja seperti bahasa daerah, tradisi, pakaian adat, kesenian musik daerah, batik, atau seni tari yang sudah saya bahas di atas. Dalam menciptakan sebuah tarian, tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Butuh waktu yang lama karena sebuah tarian tidak dibuat secara sembarangan. Tarian diciptakan memiliki fungsi tersendiri yaitu sebagai sarana kepentingan upacara, sarana pendidikan, sebagai hiburan dan seni. Masuknya budaya asing di Indonesia yang tidak sesuai dengan citra bangsa Indonesia sangat berpengaruh dan berdampak besar bagi budaya kita. Apabila kita sebagai masyarakat Indonesia tidak menyadari dan tidak ada upaya untuk melestarikan budaya Indonesia, maka bisa saja kedepannya kita tidak dapat lagi melihat indahnya kebudayaan Indonesia. Maka dari itu, penting sekali untuk melestarikan budaya lokal agar budaya kita tidak diklaim oleh negara lain, misalnya dengan mengenal dan mempelajari budaya-budaya kita, mengajarkan kesenian tradisional kepada generasi yang lebih muda, memperkenalkan budaya Indonesia kepada negara asing dan selalu mempertahankannya agar tidak punah. Ayo kita sebagai generasi penerus, sudah seharusnya melestarikan budaya bangsa negara kita tercinta, Indonesia!

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (1)
NAMA: Novi Amanda Igasenja
KELAS: 1ID07
NPM: 36413516

Tidak ada komentar:

Posting Komentar