Senin, 02 Desember 2013

MEMBEDAKAN KARYA TULIS ILMIAH, SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH


1. KARYA ILMIAH
A. Pengertian Karya Ilmiah 

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.


B. Tujuan Karya Ilmiah
Agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.

C. Fungsi Karya Ilmiah
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

D. Ciri - Ciri Karya Ilmiah
1. Objektif, keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral, kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan - kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan - pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis, uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis, kelogisan ini dapat dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Jika ingin menyimpulkan fakta atau data digunakan pola induktif, sebaliknya jika ingin membuktikan teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan Fakta, setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional sebaiknya di hindarkan.
6. Tidak Pleonastis, kata - kata yang digunakan tidak berlebihan, jelas atau tidak berbelit - belit.
7. Bahasa yang digunakan bersifat formal dan sesuai dengan EYD. 

E. Jenis - Jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir
deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada
analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di
bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

2. KARYA SEMI ILMIAH
A. Pengertian Karya Semi Ilmiah
Semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisnnya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non - ilmiah.

3. KARYA NON ILMIAH
A. Pengertian Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari - hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan.

B. Ciri - Ciri Karya Non Ilmiah
1. Emotif, menonjolkan sifat kemewahan yang lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasi, terdapat suatu penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif.
3. Deskriptif,

C. Jenis - Jenis Karya Non Ilmiah
1. Dongeng, suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
2. Cerpen, suatu bentuk naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya - karya fiksi yang lebih panjang.
3. Novel, karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.
4. Drama, suatu karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
5. Roman, sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

4. PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN SEMI ILMIAH
Bahasa pada karya ilmiah menggunakan bahasa Indonesia resmi, yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, menggunakan kata ganti pertama "penulis", memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, menghindarkan unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan ilmiah (bagian awal, bagian isi, bagian akhir). Berbeda dengan karya ilmiah, karya semi ilmiah menggunakan kata - kata bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah - istilah yang umum atau popular, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif.

5. PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON ILMIAH
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian, adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti dengan adanya pembuktian melalui pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara - cara tertentu dengan langkah - langkah teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi,
3. Dalam pembahasannya, karya ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Di tulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.


Sumber:


Berikut tugas pembuatan artikel ilmiah


KAMERA DAUR ULANG (KLJ)



Diajukan untuk memenuhi tugas artikel penulisan ilmiah mata kuliah
Ilmu Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah










Disusun oleh:

Nama               : Novi Amanda Igasenja
NPM               : 364 13 516
Kelas               : 1ID07                       





FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2013




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis berjudul “Kamera Daur Ulang (KLJ)” yang telah disusun berdasarkan proses-proses yang telah penulis lalui sebelumnya, mulai dari pencarian informasi dengan cara penulisan, pengumpulan, dan sampai pada penyusunan berita tepat pada waktunya.
Penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah ilmu komunikasi dan tata tulis. Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa, Ibu Pipit selaku dosen pembimbing, serta teman-teman dan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan karya tulis ini.
Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, oleh karena itu penulis mengharap masukan, saran, maupun kritikan yang membangun.






Jakarta, November 2013

Penulis




DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
1.2   Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3   Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
1.4   Manfaat Penelitian..............................................................................................................1
1.5   Metode Penelitian...............................................................................................................2
1.6   Sistematika Penelitian........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1   Jenis-Jenis Kamera............................................................................................................3
2.2   Membuat Kamera Lubang Jarum.....................................................................................5

BAB III PENUTUP
3.1   Kesimpulan........................................................................................................................15
3.2   Saran..................................................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................................16




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah
Selama berabad-abad, fotografi telah menjadi salah satu kegemaran masyarakat luas. Mulai dari fotografi sangat sederhana dengan media kamera digital biasa atau kamera handphone, sampai fotografi professional dengan menggunakan kamera-kamera canggih yang membutuhkan teknik dan keahlian khusus sang pemakai. Melalui sebuah foto kita dapat berkeliling dunia, melihat tempat-tempat dan orang-orang yang belum pernah kita temui. Fotografi juga dapat mengembangkan kekreatifitasan kita dalam hal komposisi bidang, warna, dan lain lain. Dewasa ini, jenis kamera sudah semakin banyak dan beragam dengan kebutuhan manusia. Mulai dari kamera serius seperti SLR (singlelens reflex) sampai kamera yang lebih playful macam Toy Camera (plastic camera). Kamera-kamera tersebut memiliki fitur-fitur dan keunggulan masing-masing. Dengan dibuatnya karya tulis ini, penulis ingin memberitahukan kepada pembaca tentang ilmu pengetahuan mengenai cara pembuatan kamera sederhana, menjelaskan kepada pembaca berbagai jenis kamera serta kegunaan sehingga pembaca tidak salah memilih kamera dan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

1.2   Rumusan Masalah
      Dalam karya tulis ini kami akan membahas tentang:
            a. Apa saja jenis-jenis kamera?
            b. Apa keunggulan masing-masing kamera tersebut?
            c. Apakah kaleng bekas dapat dimanfaatkan menjadi kamera?
            d. Bagaimana cara membuat kamera lubang jarum?
            e. Bagaimana menggunakan/memotret dengan kamera lubang jarum?

1.3   Tujuan penulisan
Untuk mempermudah dalam menyelesaikan karya tulis ini, kami menentukan tujuan yang kami jadikan dasar diantarannya,
            a.       Mengerti dan mendapat informasi mengenai jenis-jenis kamera
            b.      Mengetahui cara membuat kamera sederhana

            c.       Untuk menambah pengetahuan siswa-siswi

1.4   Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi bagi siapa pun yang membacanya, termasuk di dalamnya adalah pengajar dan pelajar agar mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis kamera yang digunakan orang-orang pada umumnya khususnya kamera lubang jarum.

1.5   Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional, yaitu internet.

1.6   Sistematika Penelitian
Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode penelitian, sampai terakhir kepada sistematika penelitian. Dilanjutkan dengan bab kedua yang berisi pembahasan mengenai topik utama yaitu tentang jenis kamera dan pembuatannya secara daur ulang. Bab ketiga merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini, penulis menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa yang sebaiknya kita lakukan agar bisa memanfaatkan bahan-bahan di sekitar kita yang terbuang agar menjadi barang bernilai ekonomis.




BAB 2
PEMBAHASAN

2.1   Jenis-Jenis Kamera
2.1.1. Kamera SLR, singkatan dari Single Lens Reflek. Ini kamera jaman dahulu. Masih menggunakan film sebagai media penyimpan foto. Maksudnya Single Lens Reflek adalah foto yang nampak di viewfinder berasal dari lensa. Jadi kalau lensanya ditutup, tidak mungkin kelihatan yang ada di depan lensa. Mereknya bermacam-macam. Mulai dari Nikon, Leica, Olimpus, Hasselbald, serta yang lainnya.

2.12. Kamera DSLR, singkatan dari Digital Single Lens Reflek. Ini kamera jaman modern. Penyempurnaan dari SLR yang mengganti film dengan sensor digital dan kartu memori untuk media penyimpanan. Bentuknya lebih besar dari kamera SLR. Terdapat LCD untuk mengatur kamera. Pengaturan pada SLR manual menggunakan tombol putaran, pada SLR ini diganti menjadi grid-grid yang bisa diputar atau menggunakan setingan di LCD.

2.1.3. Kamera Pocket, sering disebut kamera saku, kamdig (kamera digital). Sama seperti DSLR pada media penyimpanan, menggunakan kartu memori. Yang membedakan adalah ukuran lensa yang relatif kecil dan seolah seperti lensa fix-nya SLR atau DSLR. Maksudnya jika dizoom maka hasil gambar akan pecah, atau kurang jelas seperti aslinya. Itu jika menggunakan digital zoom, jika menggunakan optical zoom akan lebih baik sehingga tidak terlalu pecah hasil fotonya. Biasanya kamera saku ini mengambil gambar menggunakan LCD. Jadi tinggal melihat di layar dan jika sudah cocok langsung jepret. Kelemahannya adalah batere cepat habis jika kita menggunakan modus ini. Kelemahan lain terletak pada viewfindernya yang memiliki kesalahan melihat. Apa yang dilihat tidak sesuai dengan yang lensa dan kamera lihat. Ini karena viewfinder jaraknya bersebelahan dengan lensa. Sedangkan pada DSLR dan SLR sangat tepat karena lubang viewfinder ini digabung dengan lensa menggunakan cermin penta prisma.

2.1.4. Kamera Lomo, lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. PetersburgRusia. Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan seperti lensa mikroskop, alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. Di austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernama Lomographische AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografi modern sudah menggunakan teknologi digital dalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".

2.1.5. Kamera Polaroid, kamera polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Dr. Edwin Land dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.

2.2   Membuat Kamera Lubang Jarum
Kamera Lubang Jarum (KLJ) dikenal juga dengan istilah camera obscura atau “dark chamber”. KLJ adalah suatu alat penampakan sebuah benda secara optik didalam box yang tertutup atau ruang.  Pada salah satu sisinya terdapat satu buah lubang yang akan menghasilkan gambar yang ada di luar box pada sisi box secara terbalik melalui “rectilinear propagation of light”. Bagi penggemar fotografi, alat menjadi tidak terlalu penting. Kecanggihan kamera kadang justru menjadi salah satu kendala untuk mengeksplorasi seni fotografi. Siapa sangka, sebuah foto indah bisa dihasilkan dari sebuah kaleng.  Kamera lubang jarum menawarkan pemanjaan idealisme yang luar biasa. Sangat pantas jika KLJ digunakan sebagai kendaraan untuk pendidikan dan seni. KLJ merupakan suatu tantangan yang baru didalam era digital ini walaupun kehadirannya sudah lama ada didunia fotografi, bahkan kamera lubang jarum adalah nenek moyang dari semua jenis macam kamera. Dengan KLJ juga kita dapat berkreasi sesuai dengan imajinasi kita dalam membuat suatu kamera

Alat dan bahan:
1. Kotak korek api = Rp 500,-
2. Kaleng coca-cola bekas = Rp 5000,-
3. Isolasi kabel = Rp 8000,- 
4. Roll film baru = Rp 25.000,- 
5. Roll film bekas/kosong
6. Spiral untuk menjilid


Langkah membuat:
1. Buat frame di kotak yang dalam, beri warna hitam (lebar lubang frame 2,4 cm).

2. Buat lubang berbentuk segi 4 di kotak bagian luar.

3. Gunting sedikit kaleng coca cola tadi lalu dibolongkan menggunakan jarum sebesar lubang jarum, setelah itu dihaluskan menggunakan amplas.
Perhatian: Agar gambar yang dihasilkan fokus, kaleng ini diamplas sampai setipis-tipisnya, selain itu lubangnya jangan terlalu besar.

4. Tempel di bagian depan kotak korek api.

5. Buat shutternya.

6. Buat penanda bunyi klik.
  
Hitung ada berapa lubang 2,4 cm. Misalnya 7 lubang, jadi ketika filmnya berputar, kalian akan mendengar bunyi klik sampai 7 kali.

7. Masukkan filmnya ke kamera.


8. Rekatkan ujung film dengan ujung film sisa pada roll yang kosong dengan selotip.

9. Masukkan seperti ini.
Rekatkan menggunakan lakban agar cahaya tidak masuk.

10. Buat winder.

11. Ini hasilnya.

Cara Menggunakan:
1. Buka shutter, jangan sampai goyang
2. Untuk cahaya terang outdoor kira-kira dibuka 3-5 detik
3. Untuk cahaya sedang outdoor  kira-kira 10-15 detik
4. Untuk malam hari ada yang sampai 10-30 menit atau 1 jam

INGAT: JANGAN MEMBUAT LUBANG TERLALU BESAR


Ini lubang yang dibuat TIDAK TERLALU BESAR, gambar yang didapat akan lebih FOKUS

Ini jika lubang yang dibuat TERLALU BESAR, gambar yang didapat akan TIDAK FOKUS

Contoh Hasil Gambar:

  



BAB 3
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
        Biasanya kamera terbuat dari bahan plastik. Namun bisa juga kita memanfaatkan kaleng dan bahan bekas lainnya sebagai bahan untuk membuat kamera. Kamera lubang jarum ini akan terkesan unik bila dipakai karena di zaman modern seperti sekarang ini sangat sedikit orang yang memakainya.

3.2   Saran
          Sebenarnya banyak barang-barang di sekitar kita yang terbuang begitu saja padahal masih mempunyai nilai estetis dan ekonomis. Namun mungkin hanya beberapa saja yang menyadarinya. Oleh karena itu, penulis menjelaskan tentang kamera unik yang terbuat dari kaleng ini. Tidak ada salahnya kita memanfaatkan bahan bekas sebagai bahan pembuat kamera yang memiliki nilai keindahan dan kesenian.




DAFTAR PUSTAKA

Artikel-non personal. 2013. Kamera Polaroid. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera_Polaroiddiakses 30 November 2013
Artikel-non personal. 2013. Lomografi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Lomografi, diakses 30 November 2013)
Artikel-non personal. 2013. Kamera. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kameradiakses 30 November 2013)
A, Fitra. 2011. Membuat Kamera Lubang Jarum. (http://hay-fitra.blogspot.com/2011/06/membuat-kamera-lubang-jarum.htmldiakses 30 November 2013)



Identifikasi terhadap karya ilmiah
      Artikel di atas termasuk ke dalam karya tulis ilmiah karena berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.


Hasil Analisis EYD
No
Tertulis
Seharusnya
Keterangan
1
… menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada …
… menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada …
Kata “yang sebesar-besarnya” dihilangkan agar
kalimatnya menjadi efektif.
2
… benda secara optik didalam box yang tertutup atau ruang …
… benda secara optik di dalam box yang tertutup atau ruang …
Kata “didalam” penulisannya
harus dipisah karena
merupakan preposisi majemuk.
3
… tantangan yang baru didalam era digital ini …
… tantangan yang baru di dalam era digital ini …
Kata “didalam” penulisannya
harus dipisah karena merupakan preposisi majemuk.
4
… kehadirannya sudah lama ada didunia fotografi …
… kehadirannya sudah lama ada di dunia fotografi …
Kata “didunia” penulisannya
harus dipisah karena merupakan preposisi yang menandai tempat.
5
… Untuk malam hari ada yang sampai 10-30 menit …
… Untuk malam hari berkisar 10-30 menit …
Kata “ada yang sampai” dihilangkan agar kalimatnya menjadi relevan dan diganti dengan diksi “berkisar” agar lebih baku.
6
… sesuai dengan imajinasi kita dalam membuat suatu kamera
… sesuai dengan imajinasi kita dalam membuat suatu kamera.
Jika akhir kalimat harus diberi
tanda titik.
7
… tujuan yang kami jadikan dasar diantaranya,
… tujuan yang kami jadikan dasar diantaranya:
Tanda koma diganti dengan titik
dua karena menunjukkan jumlah.
8
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ...
Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ...
Sesudah kata “Untuk itu” harus
diberi tanda koma karena
menandai hubungan penyebaban.
9
Di austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi …
Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi …
Kata “Austria” harus menggunakan huruf
kapital karena merupakan nama Negara.
10
Kelemahannya adalah batere cepat habis …
Kelemahannya adalah baterai cepat habis …
Kata “batere” diganti dengan
kata “baterai” karena baterai
penulisannya harus disesuaikan
dengan kaidah Bahasa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar